Monday 11 April 2016

Thirteen Terrors (Episode 1)

Sawasdee kha 👋

Setelah selesai dengan season 2 dan sedang dalam penulisan season 3 , kali ini gue akan menyelingi serial Thirteen Terrors . Tau dong 13 episode nya series horror ini ? Yups , memang rata - rata perepisode yang menjadi pemeran utama adalah pemain dari series Hormones . Jadi kita gak akan asing melihat wajah Bank dan kawan - kawan . Hanya aja disini sekolahnya beda , nama mereka beda , dan teman - teman serta keluarga juga berbeda .
Dulu pertama kali gue nonton Thirteen terrors gue pikir series horor nya akan biasa aja , ternyata yaa cukup lumayan buat merinding kalau nonton sendirian dikamar , tengah malam , dan lampu dimatikan , serasa ada yang nemenin gitu hahaha .
Yaudah daripada semakin penasaran , lebih baik langsung aja kita ke cerita oke ? Cekidooot~

EPISODE 1
-->> TITLE :: WANIDA
-->> BY :: PATHA THONGPAN
-->> MAIN CHARACTER :: SANANTHACHAT THANAPATPISAL (FON)

- Di episode pertama ini dimulai dengan Manutsavee atau yang biasa dipanggil Vee (diperankan oleh Fon/Sananthachat) sedang membaca buku kisah - kisah horor dikelas saat jam pelajaran berakhir . Saat Vee asik membaca , sahabatnya yang bernama Kornkanok atau yang biasa dipanggil Kanok , menepuk pundak Vee dan mengajak Vee untuk mendatangi tempat yang diceritakan oleh Kanok kemarin . Ternyata mereka mendatangi sebuah pohon angker disekolah mereka yaitu pohon Banyan . Disana mereka mengambil beberapa foto selfie mereka dengan latar belakang pohon Banyan . Kanok dan Vee mulai bersahabat semenjak mereka tau bahwa mereka menyukai hal yang sama , yaitu dunia horor , mereka juga sering mencari artikel - artikel horor .
Saat Vee dan Kanok hendak pulang , mereka melewati gudang sekolah yang terkesan angker . Kanok mengatakan kalau ada bukunya yang tertinggal dikelas maka Kanok kembali ke kelas untuk mengambil buku . Vee pun menunggu Kanok didepan gudang tua sembari berfoto - foto .

- Malamnya saat Kanok bermain dirumah Vee , mereka membaca sebuah artikel online tentang misteri sekolah mereka . Disekolah mereka terdapat sebuah kisah misteri tentang seorang gadis bernama "Wanida" yang meninggal secara misterius dan kepalanya hilang . Vee pun membaca tulisan yang khusus diberikan kotak merah "kalau kalian melihat atau menemukan kepala Wanida didalam laci meja , maka kalian harus mencarinya , jika tidak , kalian akan mati"
Setelah Vee membaca itu , wajah Kanok berubah tegang . Kanok pun menceritakan saat dia tadi sore kembali ke kelas untuk mengambil buku yang tertinggal , dia mendengar dan melihat sebuah meja paling depan bergetar hebat , dan Kanok pun menghampiri meja tersebut .
Saat cerita Kanok belum selesai , mama Vee datang membuka pintu kamar dan menanyakan mereka sedang apa dan apa Kanok akan menginap disini . Kanok pun bilang dia mau pulang saja , maka Vee mengantarnya sampai pintu depan rumah .
Saat sampai diruang tamu , Kanok berpamitan dengan papa nya Vee , papa nya Vee pun mengucapkan hati - hati , dan Kanok pun pulang dengan mengendarai sepeda motor nya .
Setelah Kanok pulang , Vee kembali ke kamar dan memandangi tulisan berkotak merah diartikel online itu , tapi Vee tidak begitu menghiraukan sehingga dia lebih memilih untuk menutup laptop nya .

Besoknyaaa.....

- Vee datang ke sekolah , tapi Kanok belum tiba juga . Vee pun menanyakan pada temannya apa dia melihat Kanok , temannya bilang tidak . Vee mencoba menghubungi Kanok , namun tidak ada jawaban , sampai akhirnya jam pelajaran dimulai , Kanok tidak datang . Ditengah jam pelajaran , Vee yang sedang konsen tiba - tiba merasa kursi nya didorong oleh meja Kanok yang berada dibelakangnya . Vee mencoba menahan gangguan itu , tapi dorongan dari meja Kanok tidak berhenti sampai akhirnya Vee menengok dan mengatakan untuk berhenti mendorong meja tapi ternyata tidak ada orang yang menduduki tempat duduknya Kanok . Vee pun kembali mencoba fokus mengikuti pelajaran .
Saat jam istirahat , guru yang mengajar (Guru nya yang jadi kepala sekolah di Hormones) menghampiri Vee dan menanyakan kenapa Kanok tidak masuk , apa Kanok sakit , Vee bilang dia tidak tahu, lalu guru nya meminta Vee untuk memberitahukan tugas yang diberikan hari ini .Vee pun kembali mencoba menghubungi Kanok dan diangkat . Kanok bilang dia sedang sakit makanya dia tidak bisa masuk sekolah . Setelah selesai bertelfonan dengan Kanok , Vee hendak memasukan bukunya ke laci meja , tapi dia melihat ada sebongkah kepala manusia disana . Vee yang kaget pun langsung berteriak ketakutan sehingga teman - teman dikelasnya menghampiri Vee dan menanyakan Vee kenapa .
Setelah insiden dikelas itu , Vee mencuci mukanya diwastafel , lalu dia berkaca dan mencoba menghubungi Kanok yang kembali susah dihubungi . Saat telfon diangkat tenyata mama nya Kanok dan mengatakan kalau Kanok sudah meninggal . Saat itu kaca dihadapan Vee langsung retak seperti habis terkena benturan parah .

- Setelah istirahat , pelajaran pun dimulai kembali , namun kali ini guru nya menyampaikan kabar duka cita . Kornkanok/Kanok telah meninggal dunia karena kecelakaan sepeda motor semalam dan bagian kepalanya terpisah dari badan . Saat itu seluruh murid dikelas pun kaget , hanya Vee yang menangis terus - menerus .

- Saat pulang sekolah , Vee mengacak - ngacak laci meja dikelas untuk menemukan kepala Wanida karena Vee teringat akan artikel itu . Vee yang putus asa karena tidak menemukan kepala Wanida dimanapun langsung melihat ke arah meja dibarisan paling depan yang bergerak - gerak dan terdapat sesuatu seperti rambut yang menyembul keluar . Saat Vee hendak menghampiri meja itu , datanglah guru nya dan menanyakan apa yang Vee lakukan dikelas .
Vee pun dibawa ke ruang guru untuk diintrogasi . Guru nya menanyakan Vee sedang apa disana , Vee bilang dia tidak bisa menceritakan itu kepada guru nya . Guru nya pun bilang kalau orang lain yang melihat Vee disana pasti Vee disangka mencuri , tapi karena guru nya tau Vee adalah murid jenius dan berkelakuan baik disekolah , maka guru nya percaya kalau Vee tidak akan melakukan hal itu , maka guru nya meminta Vee untuk bercerita .
Vee pun menanyakan apa disekolah ini dulu ada seorang murid bernama Wanida . Guru nya menanyakan apa Vee membaca artikel online itu , guru nya pun mengiyakan kalau memang dulu ada murid bernama Wanida , dan Wanida adalah murid nya , tapi Wanida memang meninggal dan tidak diketahui penyebabnya .
Guru nya pun bilang kalau sekarang sudah terlalu sore maka Vee harus pulang ke rumah . Vee lalu menanyakan apa guru nya percaya kalau hantu itu ada , guru nya bilang iya dia percaya . Tapi kematian Kanok tidak ada hubungannya dengan hantu Wanida , guru nya yakin Wanida tidak akan mengambil nyawa orang lain .

Malamnyaaa....

- Mama nya Vee masuk ke kamar Vee dan menanyakan ada apa dengan Vee kenapa Vee belum tidur . Mama nya pun melihat luka sayatan panjang dileher Vee , bahkan leher Vee berdarah .
Esoknya disekolah , Vee sedang memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung , Vee pun diminta maju kedepan oleh guru nya untuk menyelesaikan soal yang ada dipapan tulis . Saat Vee mengambil spidol , seketika suasana kelas berubah menjadi gelap dan tidak ada siapa - siapa . Papan tulis pun berubah menjadi papan tulis yang masih bertuliskan kapur . Dibagian paling atas papan tulis terdapat tulisan "Friday , 26 May 2000" . Jadi intinya kembali ke tahun 2000 .
Vee yang ketakutan pun membalikan badannya dan melihat seisi kelas yang menjadi gelap dan terkesan horor , sementara itu dibelakang Vee , sedang ada sosok Wanida tanpa kepala menuliskan "Help" dengan kapur dipapan tulis . Saat Vee berbalik dan melihat tulisan itu , Vee merasa ada yang menyentuh pipinya .
Vee pun terbangun dan melihat mama nya yang menenangkan Vee karena Vee terlihat panik dan berkeringat , ternyata Vee hanya mimpi .
Setelah mama nya keluar dari kamar , Vee tidak dapat tidur dan ia pun membuka artikel online tentang Wanida , dibagian paling bawah terdapat sebuah link , dan Vee pun membuka link tersebut . Tenyata terbuka lah sebuah profile Wanida lengkap dengan foto nya . Vee pun teringat saat dia melihat kepala di laci mejanya , ternyata itu kepala Wanida .
Saat itu juga , Vee langsung mencari bagaimana cara membuat dan memainkan papan Ouija (tau kan papan pemanggil arwah yang terdiri dari huruf - huruf , lalu nanti dimainkan dengan cara memegang gelas terbalik diatas kertas) . Vee pun langsung membuat papan Ouija menggunakan karton . Setelah selesai membuatnya , Vee langsung pergi ke sekolah malam itu juga dengan membawa beberapa perlengkapan dalam tas nya .

- Sesampainya disekolah , Vee masuk ke dalam kelas dan mulai memainkan papan Ouija nya . Vee menyalakan sebatang dupa dan memasukan asapnya kedalam gelas , lalu meletakan gelas itu secara terbalik diatas papan Ouija . Vee mulai memainkan nya , pertama - tama Vee memanggil arwah yang ada disekitar nya , apakah mereka ada , dan tangan Vee bergerak sendiri menuntun gelas kearah papan bertuliskan "yes" . Vee bertanya apakah arwah yang datang ini Wanida , dan lagi - lagi gelas mengarah ke papan bertuliskan "yes" . Vee pun menanyakan bagaimana caranya agar dia bisa membantu menenangkan arwah Wanida , dan gelas itu pun meluncur kearah huruf - huruf dipapan sehingga menyusun menjadi "Follow" .
Saat itu suasana menjadi mencekam dan angin kencang pun datang , pintu kelas yang tertutup pun berbunyi seperti dipukul . Vee pun bangkit dari kursi dimana dia duduk dan berdiri melihat ke arah pintu .
Setelah angin padam , masuklah 3 orang siswa ( 2 perempuan dan 1 laki - laki) ke dalam kelas tersebut dan mulai memainkan papan Ouija . Vee melihat bahwa salah satu diantara mereka adalah Wanida . Vee pun melihat ke arah papan tulis , dan dipapan tulis bagian atas terdapat tulisan dengan kapur "Friday , 26 May 2000" jadi Vee terlempar ke tahun 2000 untuk melihat semua kejadian yang terjadi .
Saat ke 3 siswa itu memainkan papan Ouija , mereka menanyakan apa benar arwah itu adalah penunggu kelas ini , dan gelas mengarah pada tulisan "yes" teman Wanida yang laki - laki pun bertanya siapa nama arwah itu , tapi tidak ada jawaban . Wanida menanyakan kenapa arwah itu meninggal , tapi tidak ada jawaban juga . Karena kesal , Wanida bilang apa yang setan ini inginkan , gelas langsung melaju cepat berulang - ulang mengitari huruf - huruf yang menyusun kata "Die" . Saat mereka mulai ketakutan karena gelas tidak bisa berhenti , masuklah penjaga sekolah yang memergoki mereka saat itu . Penjaga sekolah itu meminta mereka ber 3 untuk segera pulang karena sudah larut malam . Wanida pun membereskan barang nya , sedangkan 2 temannya menunggu didekat pintu . Tiba - tiba gelas yang dipakai bermain tadi pun terjatuh ke lantai , dan mendadak penjaga sekolah itu pun langsung pingsan ke lantai . Wanida dan kedua temannya pun bingung penjaga itu kenapa karena penjaga itu pingsan namun seperti orang kesurupan . Saat penjaga sekolah kembali berdiri namun tidak berkata apapun , malah mengeluarkan pisau lipat yang tajam , Wanida menghampiri penjaga sekolah itu dan menanyakan apa penjaga sekolah itu baik - baik saja , saat itu penjaga sekolah langsung menusuk Wanida dengan pisau . Vee yang melihat rentetan kejadian itu pun langsung kaget dan ketakutan sehingga terduduk dan menyender ke tembok . Ke 2 teman Wanida pun histeris melihat kejadian itu dan langsung kabur .
Penjaga sekolah membunuh Wanida dan memotong kepala Wanida , lalu membawa pergi kepalanya , sedangkan jasad Wanida tanpa kepala masih tergeletak bersimbah darah di kelas .
Vee masih sangat ketakutan saat itu , namun dia melihat jasad Wanida tanpa kepala itu bangkit dan menunjuk jari nya keluar untuk meminta Vee mengikuti penjaga itu .
Vee pun keluar dari kelas dan mengikuti penjaga sekolah yang menuruni tangga . Vee sampai terjatuh - jatuh tapi dia masih berusaha mengikuti penjaga itu karena mulai terdengar suara tangis dari kepala Wanida .
Vee mengikuti penjaga itu sampai ke gudang tua yang waktu itu dia selfie saat menunggu Kanok mengambil buku yang tertinggal . Keadaan pun kembali ke tahun sekarang , bukan tahun 2000 .
Vee mencoba membuka gudang namun digembok , Vee langsung mengambil skop bergagang panjang untuk memukul gembok itu hingga akhirnya terbuka .
Vee pun masuk kedalam gudang , Vee mencoba menyalakan lampu namun ternyata aliran listrik digudang mati . Vee menyalakan flash di HP nya dan mulai meneliti isi gudang . Vee melihat sebuah meja yang tertumpuk barang - barang bergerak hebat . Vee pun menyingkirkan segala barang yang ada lalu Vee melihat sesuatu terbungkus kain di laci meja itu , ketika Vee membuka nya ternyata memang kepala Wanida yang sudah menjadi tengkorak . Vee pun berusaha mengeluarkan kepala Wanida , namun cukup susah karena tersangkut dan hanya seukuran laci itu , namun Vee pun berhasil mengeluarkan kepala Wanida dan memeluknya . Vee pun berdoa sembari menangis sembari memeluk kepala Wanida , kepala Wanida yang berada dipelukan Vee pun ikut menangis , suasana semakin menegang , ternyata dibelakang Vee ada sesosok pria yang memegang pedang hendak membunuh Vee . Tangisan Vee dan kepala Wanida pun semakin keras sampai akhirnya sosok itu hilang . Vee pun memeluk kepala Wanida sembari mengatakan "sekarang semua sudah baik - baik saja" .
Vee pun mengubur kepala Wanida dibawah pohon Banyan disekolah mereka , Vee juga menyalakan dupa dan mendoakan Wanida .
Setelah selesai , Vee membuka HP nya dan ternyata sudah pukul 05.30 dan ada 9 panggilan tak terjawab dari mama nya .
Vee sampai ke rumah saat matahari telah terbit , mama dan papa nya sudah menunggu diruang tamu dengan khawatir . Mama nya menanyakan Vee kemana , Vee langsung memeluk mama nya dan mengatakan kalau semalam dia membantu temannya yang sedang dalam masalah dan tidak ada hal buruk apa pun yang terjadi . Mama nya pun menjadi tenang dan percaya , tapi mama nya mau Vee untuk bilang ke mama nya kalau ada hal seperti ini lagi . Mama nya pun menyiapkan makanan untuk Vee , namun saat mama nya menyiapkan makanan , mama nya memasang wajah terkejut sembari melihat ke arah pintu dan berkata "Vee siapa yang kamu bawa pulang kerumah itu ?" Saat Vee dan papa nya menengok tidak ada siapa - siapa . Kemudian Vee pun melihat mama nya sudah tergeletak dilantai seperti kejang - kejang , papa nya segera menghampiri mama nya dan saat itu gelas yang dipakai Vee bermain papan Ouija pun jatuh ke lantai . Vee langsung teringat akan kejadian yang dilihatnya saat gelas Wanida jatuh dan penjaga sekolahnya langsung pingsan dan kejang - kejang .
Vee pun berteriak agar papa nya tidak mendekati mama nya , namun terlambat , mama nya sudah menusuk papa nya menggunakan pisau . Lalu mama nya pun bangun dan mengejar Vee yang berlari , namun Vee terjatuh dan kacamatanya terlempar jauh .
Mamanya berhasil menangkap Vee yang terjatuh dalam kondisi tengkurap , mamanya mengambil bangku dan meletakan diantara badan dan kepala Vee , mamanya bersiap - siap untuk memotong kepalanya Vee . Ternyata dari bayangan yang terpancar dikaca , itu bukan mama nya Vee , melainkan sosok laki - laki berbaju merah dan bermuka seram yang sedang memainkan pedang (sosok ini juga yang ada dibelakang Vee saat Vee menangis bersama kepala Wanida) dan Vee pun terbunuh dengan kepala terpenggal .

- Jasad Wanida muncul dikelas , namun kali ini sudah lengkap dengan kepala nya , Wanida melongok ke arah laci meja dan mengucapkan "terima kasih Manutsavee" sembari tersenyum , lalu Wanida pun pergi .
Ternyata dilaci meja terdapat kepala Vee yang terpenggal .

-TAMAT-

HUAAAAAAA 😂😂 SEREM BANGET .
Tapi masih belum seberapa greget sih , karena nanti semakin kesana semakin parah seram nya wkwk :v

Okedeh sekian update thirteen terrors , nantikan episode 2 - 13 nya di next update!

If you want to copy my blog , ask me first , please!
Contact me on Facebook or Twitter!

Khab khun kha 😊

Regards,
Silvia Nathalia Indriani~

1 comment:

  1. Saya takut sekali dan gak berani lihat horor, tapi pemainnya rata-rata dari hormones, enaknya ttp dilihat gak ya ? Btw thankyou ada blog mu ttg film atau drama thailand. Khab khun kha

    ReplyDelete